Sebelumnya diberitakan, perpecahan di tubuh grup band Radja, hingga mundurnya Seno dan Indra diisukan karena pembagian honor yang tidak adil. Namun berita itu sepenuhnya dianggap tidak benar oleh Ian Kasela dan Moldy yang kini masih mengendalikan grup band bentukan 17 Maret 2001 itu."Itu gosip, gue menyesalkan ada gosip masalah honor dikaitkan dengan mereka keluar, memang kita tidak bisa mempertahankannya lagi," kata Ian Kasela, saat ditemui di FX Music, FX Sudirman, Jakarta selatan, saat berlatih dalam rangka persiapan konser di Malaysia, Rabu (28/4).
"Intinya Indra dan Seno mau keluar karena ingin berkembang. Katanya mereka berdua mau berkembang. Di Radja semua bebas saja musik free, karena musik punya hati dan rasa. Karena kalau sudah tidak sehati kenapa harus dipaksakan berempat. Kalau sudah mau resign kenapa harus dipaksakan bertahan," sambung Ian yang mengenakan kacamata hitam.
Tentang royalty, Moldi berharap semua pihak bisa memahami aturan di dalam Radja sehingga tidak timbul banyak spekulasi. Semua ditentukan berdasarkan aturan sejak awal bergabung dengan Radja.
"Jadi di sini kadang-kadang orang tidak mengerti mana mechanical right dan recording right dan performance right. Kalau Radja menyanyikan dengan konsep baru maka lepas dari recording right, kalau gue main sama Ian akustikan itu sound recording baru, tidak ada sangkut pautnya dengan mereka, apalagi copyright lagu gue sama Ian," jelasnya.
Sebagai sahabat yang sudah sekian waktu bersama, baik Ian maupun Moldy tidak menampik adanya rasa kehilangan. Layaknya orang berpacaran, menurut Moldy, mudah saja memutuskan hubungan. Namun yang ditinggalkan tentu merasa lebih sakit.
"Shock lah, karena kalau yang meninggalkan dan ditinggalkan, rasanya beda kalau pacaran kita yang mutusin enak saja kan plong," kata Moldy.
"Sebenarnya di dunia ini tidak ada yang tidak bisa dinegosiasi, harusnya ini bisa dibicarakan, saat Seno dan Indra mundur gue nggak bisa ngomong karena nggak ada persiapan apa-apa, shock aja," sambung Ian.
0 comments:
Post a Comment